Teori Kebenaran
1. Teori Koherensi
Suatu kebenaran dianggap benar bila pernyataan itu konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
Contoh:
“3+4=7; 5+2=7; dan 6+1=7.”
Pernyataam ini dianggap benar karena pernyataan ini konsisten dengan pernyataan sebelumnya.
2. Teori Korespondensi
Suatu pernyataan dianggap benar apabila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
Contoh:
“Ibukota Republik Indonesia adalah Jakarta.”
Pernyataan ini dianggap benar karena pernyataan ini bersikap faktual bahwa benar Jakarta adalah Ibukota Republik Indonesia.
3. Teori Pragmatisme
Suatu kebenaran diukur dengan criteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
Contoh :
Sekiranya ada orang yang menyatakan sebuah teori X dalam pendidikan, dan dengan teori X tersebut dikembangkan teknik Y dalam meningkatkan kemampuan belajar.
Teori x dianggap benar karena teori X fungsional dan mempunyai kegunaan.
Sumber:
Suriasumantri, Jujun S. Filsafat Ilmu: SebuahPengantar Populer. 2009. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.