Tuesday, April 19, 2016

Kiasan Dalam Album “Gajah” Tulus


  1. Latar Belakang
    Alasan saya memilih album “Gajah” milik Tulus karena saya menyukai lagu-lagu yang ada di album ini. Saya juga menyukai aliran musik yang dipilih oleh Tulus. “Gajah” adalah album kedua dari penyanyi Tulus. Album ini resmi diliris pada tanggal 19 Februari 2014. Beberapa bulan setelah perilisan, “Gajah” berhasil berada di deretan tangga lagu indonesia. Album ini menempati posisi kedelapan di iTunes Indonesia pada bulan Juli. Selain itu lagu Sepatu dan Jangan Cintai Aku Apa Adanya juga sukses di situs tersebut dengan posisi ke-30 dan ke-12 pada bulan yang sama.
    Juga, album ini mengandung banyak sekali kata-kata yang mengandung makna kias. Itulah sebabnya saya tertarik untuk menulis judul di atas dan menganalisis kiasan-kiasan yang ada di tiap lagu.
  2. Landasan Teori
    Makna kias adalah makna yang mengandung pengandaian atau pengibaratan. Makna kias memiliki arti tidak sebenarnya. Banyak ujaran lain, baik berupa kata, frase, maupun kalimat yang memiliki makna tidak sebenarnya atau memiliki makna kiasan.
    Berbeda dengan makna harfiah, makna harfiah yaitu atau makna literal adalah arti kata sebagaimana aslinya/asalnya. Karena arti ini terdaftar pada kamus(leksikon) sebagaileksem, arti ini dapat pula disebut arti/makna leksikal atau arti yang paling mendasar. Arti atau makna harfiah biasanya dipertentangkan dengan makna gramatikal. Soedjito (1986) menjelaskan bahwa makna leksikal ialah makna kata secara lepas, tanpa kaitan dengan kata yang lain dalam sebuah konstruksi.
    Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), ki·as memiliki pengertian 1 perbandingan (persamaan); ibarat; contoh yang telah ada (terjadi): berita itu hendaklah diambil -- nya saja; 2 sindiran: ia sama sekali tidak merasakan -- temannya itu; 3 contoh (model) yang telah ada; analogi: kata “pemuda-pemudi” sebenarnya mengambil -- kata “putra-putri”; 4 alasan (hukum) yang berdasarkan perbandingan atau persamaan dengan hal yang telah terjadi (dalam hukum Islam); manusia tahan -- , binatang tahan palu, pb mengajar manusia dengan sindiran sudah cukup, tetapi mengajar binatang harus dengan pukulan; ki·as·an memiliki arti 1 pertimbangan tentang suatu hal dengan perbandingan atau persamaan dengan hal yang lain; 2perumpamaan; ibarat; 3 arti kata yang bukan sebenarnya: arti ~ , kata ~; 4 lambang; 5 sindiran;6 pelajaran (dr suatu cerita dsb);
    Kiasan pertama-tama dibentuk berdasarkan perbandingan atau persamaan. Dalam http://wikipedia.org/wiki/kiasan dijelaskan bahwa “kiasan adalah kata-kata yang berbunga-bunga, bukan dalam arti kata yang sebenarnya. Kata kiasan dipakai untuk memberi rasa keindahan dan penekanan pada pentingnya hal yang disampaikan”.
  3. Pembahasan
    Pada bagian ini pembahasan akan dianalisis dengan berbagai cara. Ada yang per kata, ada yang per kalimat dan ada juga yang per bait. Di dalam album ini tedapat 9 lagu. Pembahasan akan saya mulai dari lagu pertama yang berjudul Baru.

    Baru
    Lagu ini menceritakan perubahan di dalam diri seseorang. Dalam lagu itu, Tulus bercerita bahwa dia yang kini adalah dia yang baru. Tulus yang dulu sering diangap sebelah mata kini terbukti berhasil dan layak diperhitungkan. Dalam lagu Baru, saya tidak menemukan adanya kalimat yang mengandung makna kias.
    Bumerang
    Pada lagu Bumerang, Tulus menceritakan sebuah penghianatan dengan sangat tidak biasa dengan tidak ada rasa sedih tetapi malah mencoba membalas sebuah penghianatan yang ia terima. Di dalam lagu ini saya menemukan dua kalimat dan satu kata yang mengandung makna kias.
    1. dihantui lagu tapi tak peduli
    Makna: tetap melakukan walaupun tahu kalau apa yang dilakukan itu salah
    2. membutakan ragamu
    Makna: membuat hilang kendali
    3. bumerang
    Kiasan ini tercatat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
    Harfiah: senjata lempar berbentuk lengkung dari kayu yang digunakan oleh penduduk Australia, yang dapat kembali kepada pelemparnya jika tidak mengenai sasaran
    Makna kias: perkataan, perbuatan, ulah, peraturan, dsb. yang dapat merugikan atau mencelakakan diri sendiri.
    4. kekaguman keliru arah
    Mengkiaskan salah mengagumi seseorang atau sesuatu
    Sepatu
    Lagu ini menceritakan dua orang yang saling jatuh cinta namun tidak bisa bersatu. Penulis menganalogikan dua orang ini dengan sepasang sepatu. Terdapat banyak makna kias dalam lagu ini.
    1. Kita adalah sepasang sepatu//selalu bersama tak bisa bersatu//Kita mati bagai tak berjiwa//Bergerak karena kaki manusia.
    Mengkiaskan dua orang yang saling mencintai tapi tak bisa bersatu, dan mereka pun tidak bisa melakukan apa-apa untuk bersatu.
    2. Kita sadar ingin bersama//Tapi tak bisa apa-apa//Kita sadar ingin bersama//Tapi tak bisa apa-apa//Terasa lengkap bila kita berdua//Terasa sedih bila kita di rak berbeda//Di dekatmu kotak bagai nirwana//Tapi saling sentuh pun kita tak berdaya.
    Mengkiaskan rasa bahagia saat bersama dan rasa sedih saat berpisah, namun tetap tidak bisa melakukan apa-apa untuk bersatu.
    3. Cinta memang banyak bentuknya//Mungkin tak semua bisa bersatu.
    Pada akhirnya menyadari bahwa cinta tak selamanya bisa untuk disatukan.
    Bunga Tidur
    Lagu ini jika didengarkan secara seksama menggambarkan seorang pria yang menyesal karena sadar kalau dia sering mendekat kepada Tuhan hanya saat masalah mendera, walaupun jika hanya sekilas dengar seperti menceritakan seorang pria yang baru saja mengalami liar di hari sebelumnya.
    1. Sering malu karna sujud//Hanya bila tertekan duhai pria
    Mengkiaskan rasa malu sebab hanya berdoa saat mendapat masalah
    2. Kurun kebal membeku//Dididihkan pun tak mampu
    Mengkiaskan seseorang yang tidak mempan akan teguran
    3. Bunga tidur bisa membuatmu terkubur
    Mengkiaskan mimpi yang membuat seseorang tenggelam
    Tanggal Merah
    Lagu ini menceritakan ajakan untuk menikmati hari libur. Lagu ini hanya mengandung satu makna kias.
    1. Memandangi langit yang kau junjung
    Mengkiaskan rasa syukur dan penghargaan terhadap ciptaan Tuhan.
    Gajah
    Lagu ini menceritakan olokan dan julukan 'GAJAH' yang penulis dapatkan dari teman-temannya semasa kecil. Memberi semangat bagi siapa saja yang pernah merasa berkecil hati ataupun bersedih akibat olokan agar membuktikan bahwa kelak kita bisa jauh lebih baik dari yang mengolok-ngolok.
    1. Yang aku hindari hanya semut kecil
    Mengkiaskan bahwa penulis hanya takut terhadap orang yang licik.
    2. Otak ini cerdas kurakit berangka
    Mengkiaskan pemikirannya yang penuh dengan perencanaan dan rancangan.
    3. puji didalam olokan
    Mengkiaskan kalau di dalam hinaan yang diberikan kepada sang penulis, di dlmmya tersirat pujian.
    4. Tubuhmu disituasi rela jadi tamengku
    Mengkiaskan teman yang rela berkorban untuk dirinya.
    Lagu Untuk Matahari
    Lagu ini memotivasi pendengar untuk mewujudkan cita-cita dan terus berkarya. Mengingatkan kita bahwa tak ada manusia yang sempurna, dan tak perlu pedulikan cibiran.
    1. Patah karang semangat dengar mulut pedas berdebat//Yang hanya lihat salahmu//Gerah kadang pendengar dapat cibiran sang benar//Sinis mabukkan
    Mengkiaskan kata-kata kritik yang diberikan oleh orang lain sering kali membuat kita patah semangat.
    2. Mereka tak sempurna, sama juga hanya denganmu//Jangan risaukan celahmu//Mungkin mereka bulan tapi ingat mereka matahari//Cahaya mereka darimu
    Mengkiaskan kata-kata semangat dengan menganggap orang lain seperti bulan dan kita matahari, mengingat bulan mendapatkan cahayanya dari matahari.
    Satu Hari di Bulan Juni
    Lagu ini penulis menceritakan kebahagiaannya yang mempunyai kekasih seperti kekasihnya. Kebahagiaanya dituangkan dalam pujian. Dalam lagu Satu Hari di Bulan Juni, saya tidak menemukan adanya makna kiasan.
    Jangan Cintai Aku Apa Adanya
    Lagu ini menceritakan tentang harapan seseorang terhadap kekasihnya agar hubungan mereka bertahan lama.
    1. Aku ingin lama jadi petamu//Aku ingin jadi jagoan mu
    Mengkiaskan keinginan seseorang untuk bisa menunjukkan jalan bagi kekasihnya di saat kekasihnya kehilangan arah atau tujuan dan keinginan untuk dapat diandakan oleh kekasihnya.

  1. Lampiran
    1. BARU
    Tak perlu kau ajak aku bicara
    Tak akan pernah ku mendengar-nya
    Ini aku yang dulu bahkan tak dapat sebelah dengar dari telingamu
    Tak perlu pesolek berwangi bunga
    Tak akan mampu luluhkan hatiku
    Ini aku yang dulu bahkan tak dapat sebelah mata dari pandanganmu
    (Reff)
    Nikmatilah kejutanku
    Ini aku yang baru
    Nikmatilah rasa rindu
    Tak lagi di kuasamu
    Tak perlu gelitik aku tertawa
    Tak lagi kulihat ada yang lucu
    Ini aku yang dulu namanya terus jadi sisipan tiap leluconmu
    Dari dulu kamu tau
    Patuh aku demi kamu
    Dulu lalu tinggal dulu
    Inilah aku yang baru
    1. BUMERANG
Dia biarkan aku jatuh cinta
lalu dia pergi seenaknya
dihantui lagu tapi tak peduli
gegabah jadi alasannya

Pandangan yang takkan ku lupa
Lama sudah aku tak punya
Lalu dia pergi menunggu dipaksa
Dirayu untuk bicara

Sudah jauh kini aku berjalan tinggalkan dirimu
Takku lihat lagi apa yang membutakan oh ragamu
Sementara kau sibuk dengan permainanmu
Dengan hati yang lain nama yang lain
Sibuk merakit bumerang tuk menyerangmu
berbalik menyerangmu

Dia bilang telah salah langkah
Kekaguman keliru arah
Puisi dan Lagu yang sering aku tulis
hanya itu yang dia mau

tak ada maaf untuk dia
nanti aku kan membalasnya
dia harus tahu cinta ini benar
bukan hanya mahluk biasa
dia harus tahu cinta ini benar
bukan hanya mahluk biasa

3. SEPATU
Kita adalah sepasang sepatu
Selalu bersama tak bisa bersatu

Kita mati bagai tak berjiwa
Bergerak karena kaki manusia


    Aku sang sepatu kanan
    Kamu sang sepatu kiri
    Ku senang bila diajak berlari kencang
    Tapi aku takut kamu kelelahan
    Ku tak masalah bila terkena hujan
    Tapi aku takut kamu kedinginan
    Reff:
    Kita sadar ingin bersama
    Tapi tak bisa apa-apa
    Terasa lengkap bila kita berdua
    Terasa sedih bila kita di rak berbeda

    Di dekatmu kotak bagai nirwana
    Tapi saling sentuh pun kita tak berdaya
    Cinta memang banyak bentuknya
    Mungkin tak semua bisa bersatu.
    4. BUNGA TIDUR
    Bekas gincu di sudut bibir kiri
    Di depan cermin sabtu pagi
    Aku tak tahu ini punya siapa
    Cukup jauh dari mabuk rasanya
    Untuk tak bermimpi entahlah
    Ini pertanda apa
    Sering malu karna sujud
    Hanya bila tertekan duhai pria
    Yang mengaku-ngaku dewasa
    Kurun kebal membeku
    Dididihkan pun tak mampu
    Ini dia si jago pemalu
    Bila kau pikir aku sekuat itu
    Dua empat tujuh aku bahagia
    Reff:
    Kau salah kawan,
    Ku dilindungi dendangan.
    Ini musikku dia pagar jarak pandangmu
    Mustahil tak bercelah
    Di depan cermin sabtu pagi
    Aku bicara dengan pantulanku
    Bunga tidur bisa membawamu terkubur
    Jauh dari sekedar angka hantui pikiran
    Kadang aku jatuh cinta
    Kadang naik si pitam
    Kadang gelap malam
    Kadang semua tuli
    Selama ku lihat engkau senang
    Yang lainnya ku simpan sendiri
    5. Tanggal Merah
    Satu hari hanya kamu dan dirimu
    Menikmati tanah yang kau injak
    Memandangi langit yang kau junjung

    Berjalan terus berjalan kaki berjalan
    Walau tanpa tujuan takkan tersesat
    Ini waktumu dengan dirimu ayo bebaslah

    Kikis cepat perlahan semua beban
    Nanti kan datang lagi itu senyuman
    Ini waktumu dengan dirimu berbahagialah
    6. Gajah
    Setidaknya punya tujuh puluh tahun
    Tak bisa melompat kumahir berenang
    Bahagia melihat kawan yang berenang
    Berkumpul bersama sampai ajal
    Besar dan berani berperi sendiri
    Yang aku hindari hanya semut kecil
    Otak ini cerdas kurakit berangka

    Wajahmu tak akan pernah kulupa

    Waktu kecil dulu mereka menertawakan
    Mereka panggilku gajah
    (Ku marah) ku marah
    Kini baru ku tahu puji didalam olokan
    Mereka ingatku marah
    Jabat tanganku panggil aku gajah

    Kau temanku kau doakan aku
    Punya otak cerdas aku harus tangguh
    Bila jatuh gajah lain membantu
    Tubuhmu disituasi rela jadi tamengku

    Kecil kita tak tahu apa-apa
    Wajar bila terlalu cepat marah
    Kecil kita tak tahu apa-apa
    Yang terburuk kelak bisa jadi yang terbaik
    Yang terburuk kelak bisa jadi yang terbaik
    7. Lagu Untuk Matahari
    Patah karang semangat dengar mulut pedas berdebat
    Yang hanya lihat salahmu
    Gerah kadang pendengar dapat cibiran sang benar
    Sinis mabukkan...


    Mereka tak sempurna, sama juga hanya denganmu
    Jangan risaukan celahmu

    Mungkin mereka bulan tapi ingat mereka matahari
    Cahaya mereka darimu


    (menari bernyanyi) lakukan yang kau suka
    (hidupmu) bukan hidupnya
    (bicara bersorak heiii) lakukan yang kau suka
    (hidupmu) bukan hidupnya
    (buka hatimu) buka hatimu, dengar, biar senang beralasan
    Kuatkan langkah jiwamu
    Waspada yang cemburu, tak semua kutukan berlaku
    Kuatlah langkah hatimu

    Buktikan sekarang, angkat penamu tulis
    Bila gemar menulis
    Buktikan sekarang, bergerak suaramu
    Bila gemar bernyanyi
    8. Satu Hari Di Bulan Juni
    Kita tak perlu terlalu banyak uang
    Kita bahagia meski tak kemana-mana

    Kamu cantik (cantik) meski tanpa bedak (tanpa bedak)
    Rasakan ini senang di dadaku memilikimu (memilikimu)

    Peluk aku, merdu ku dengar debar jantungmu
    Oh tenang sayang semua kan baik-baik saja

    Oh kita kan baik-baik saja
    Kita kan baik-baik saja
    Kita kan baik-baik saja
    9. Jangan Cintai Aku Apa Adanya
    Tak sulit mendapatkan mu
    Karena sejak lama kau pun mengincarku
    Tak perlu lama-lama
    Tak perlu banyak tenaga
    Ini terasa mudah

    Kau terima semua kurangku
    Kau tak pernah marah bila ku salah
    Kau selalu memuji apapun hasil tanganku
    Yang tidak jarang payah

    Jangan cintai aku
    Apa adanya
    Jangan
    Tuntutlah sesuatu
    Biar kita jalan ke depan
    Aku ingin lama jadi petamu
    Aku ingin jadi jagoan mu
  1. Kesimpulan
    Jadi, dapat saya simpulkan bahwa di album Tulus yang berjuduk 'GAJAH' ini banyak terdapat kiasan. Saat mendengarkan satu lagu, sebaiknya didengarkan secara seksama dan jangan langsung menafsirkan makna harfiahnya.

No comments:

Post a Comment