Friday, December 2, 2016

Merekrut Pegawai

A.   Menentukan Persyaratan
Dalam proses pertama untuk mendapatkan calon pekerja yang efektif dan sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan, sebuah perusahaan atau instansi akan menghadapi beberapa proses, dari mulai menentukan kualifikasi pelamar sampai akhirnya pelamar tersebut akan diangkat menjadi karyawan dalam perusahaan anda.
Untuk mendapatkan calon karyawan yang sesuai, sangat dibutuhkan strategi rekrutmen karyawan yang tepat dan efektif, jangan sampai proses rekrutmen karyawan ini hanya jadi ajang membuang-buang waktu, uang dan tenaga tanpa menghasilkan apa yang perusahaan atau instansi butuhkan.
Proses rekrutmen yang paling awal akan bermula dari menentukan spesifikasi yang jelas dari kebutuhan sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan atau instansi, baik itu berdasarkan jumlah, tingkat keahlian, tingkat pendidikan dan tenggang waktu untuk pemenuhan kebutuhan tersebut. Setelah itu ditentukan, strategi rekrutmen karyawan berikutnya adalah dengan memproyeksikan daftar untuk mencapai tujuan akhir terbaik berdasarkan prediksi kekosongan jabatan atau posisi (kebutuhan). Dalam hal perencanaan perekrutan ini, perusahaan tersebut haruslah mempersiapkan segala hal yang akan menunjang proses perekrutan supaya berjalan maksimal. Dalam proses perencanaan rekrutmen tersebut, departemen HR harus sudah mempersiapkan segalanya, dari mulai kualifikasi pelamar, posisi yang diproyeksikan, jumlah kebutuhan dan hal lainnya.
B.   Spesifikasi Jabatan
a)      Analisis Jabatan
Analisis jabatan merupakan suatu proses untuk mempelajari dan mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan  dengan suatu jabatan. Untuk itu perlu mengetahui pekerjaan-pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakannnya dan mengapa pekerjaan itu harus dikerjakan.
      Jadi, analisis jabatan adalah suatu proses yan sistematis untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mensintesnsiskan data jabatan. Dari analisis jabatan akan diperoleh uraian jabatan dan spesifikasi jabatan. Uraian jabtan memuat keterangan yang lengkap, singkat, jelas dan konsisten, mengenai suatu jabatan.
Uraian jabatan memuat hal-hal berikut :
  1. Identitas jabatan.
  2. Funsi jabatan.
  3. Uraian tugas.
  4. Wewenang.
  5. Tanggung jawab.
  6. Hubungan kerja.
  7. Bahan,alat, dan mesin yang digunakan.
  8. Kondisi kerja.
a)      Spesifikasi Jabatan
Spesifikasi jabatan atau persyaratan jabatan memuat syarat-syarat minimum yang harus dipenuhi oleh seseorang agar dapat melaksanakan jabatan tertentu dengan baik. Persyaratan jabatan memuat antar lain :
a.    Persayaratn pendidikan
b.    Persyaratan peatihan
c.    Persyaratan psikologi
d.   Persyaratan khusus.
Informasi analisis jabatan berguna bagi perencanaan sumber daya manusia, penarikan tenaga kerja, orientasi, pelatihan dan pengembangan, penilaian pelaksaan pekerjaan, perencanaan karier, kompensasi, keselamatan dan kesehatan pegawai, serta hubungan ketenaga kerjaan, restrukturisasi organisasi/perusahaan, desain pekerjaan, program pengembangan kualitas.
Dalam hal proyek baru tentunya belum bisa melakukan analisis jabatan, tetapi dapat melakukan pernacangan jabatan (job design) atau menggunakan informasi jabatan kunci (key job) dari proyek lain yang memliki jabatan sejenis atau menggunakan jasa expert dalam bidangnya. Perancangan jabatan merupakan proses yang ditentukan dan diciptakan oleh karakteristik dan kualitas kerja dari suatu jabtan. Pada umumnya perancangan jabatan didasarkan pada pendekatan sebagai berikut:

a.       Pendekatan mekanistik
Perancangan kerja dengan pendekatan mekanik didasrkan pada ilmu teknik mesin dan menitikberatkan pada tugas. Pekerjaan dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dilaksanakan seefisien mugkin. Pekerjaan dibagi dalam tugas-tugas kecil, sederhana, distandarkan dan dilakukan secara berulang-ulang oleh seseorang.ini harus memisahkan secara tugas anatar pekerja fisik dan kerja otak.

b.      Pendekatan faktor manusia

Dalam perancangan jabatan perlu memerhatikan factor tubuh baik biologi maupun psikologi pekerja. Dimensi-dimensi fisik tubuh manusia perlu diperhatikan sehingga dapat mempermudah mendesain peralatan kerja yang cocok secara biologi dan mengurangi tekanan serta kelelahan saat bekerja.

c.       Pendekatan motivasi
Pendekatan motivasi didasarkan pada psikologi organisasi, di mana kerja dirancang untuk merangsang motivasi para karyawan dan meningkatkan kepuasan kerja. Hal ini dapat dilakukan melalui pengayaan kerja (job enrichment), perluasan kerja ( job enlargement), dan rotasi kerja (job rotation).

C.   Recruitment
Penarikan (recruitment) adalah upaya mencari calon karyawan yang memenuhi syarat tertentu sehingga perusahaan dapa memilih orang-orang yang paling tepat untuk mengisi lowongan. Calon karyan atau tenaga kerja dapat diperoleh melalui dua sumber yaitu dari dalam organisasi (internal) atau sumber dari luar orgnisasi (eksternal). Sumber internal adalah karyawan yang berada dalam organisasi itu sendiri untuk mengisi lowongan pekerjaan. Sedangkan sumber eksternal adalah tenaga kerja yang berasal dari pasar tenaga kerja atau luar organisasi dan diperoleh melalui periklanan, Depnakar, institusi pendidikan, dan biro jasa. Untuk proyek atau bisnis perluasan/ pengembangan dapat menggunakan sumber internal dan eksternal, sedangkan bagi proyek atau bisnis baru hanya menggunakan sumber eksternal saja.

a)      Tujuan Perekrutan
1.      Menyediakan sekumpulan calon tenaga kerja atau karyawan yang memenuhi syarat.
2.      Agar konsisten dengan strategi, wawasan, dan nilai perusahaan.
3.      Untuk membantu mengurangi kemungkinan keluarnya karyawan yang belum lama bekerja.
4.      Untuk mengkoordinasikan upaya perekrutan dengan program seleksi dan pelatihan.
5.      Untuk memenuhi tanggungjawab perusahaan dalam upaya menciptakan kesempatan kerja.

b)      Sumber Perekrutan
Calon tenaga kerja yang akan direkrut dapat diambil dari internal organisasi maupun eksternal organisasi. Perekrutan tenaga kerja dari dalam biasanya dilakukan oleh organisasi atau perusahaan yang telah lama berjalan dan memiliki sistem karir yang baik. Perekrutan tenaga kerja dari dalam memiliki keuntungan, diantaranya adalah tidak mahal, promosi dari dalam dapat memelihara loyalitas dan dedikasi pegawai, dan tidak diperlukan masa adaptasi yang terlalu lama, karena sudah terbiasa dengan suasana yang ada. Namun demikian, perekrutan dari dalam juga berarti terjadinya pembatasan terhadap bakat yang sebenarnya tersedia bagi organisasi dan mengurangi peluang masuknya pemikiran baru.
1.      Eksternal
a)      Lembaga pendidikan
b)      Teman atau anggota keluarga karyawan
c)      Lamaran terdahulu yang telah masuk
d)     Agen tenaga kerja
e)      Karyawan perusahaan lain
f)       Asosiasi profesi
g)      Outsourcing

2.      Internal
a)      Promosi
b)      Transfer atau rotasi
c)      Pengkaryaan karyawan kembali
d)     Kelompok pekerja sementara atau karyawan kontrak (temporer)

Metode perekrutan karyawan dengan sumber dari luar perusahaan dapat dilakukan melalui:
a)      Iklan di media massa (radio, koran, televisi, internet, dan lain-lain).
b)      Iklan atau adventensi diharapkan perusahaan dapat merekrut calon tenaga kerja dengan spesifikasi tertentu dan dengan pengalaman kerja tertentu. Perekrutan melalui iklan ini biasanya disertai dengan suatu janji yang menarik, misalnya gaji yang besar, masa depan yang menarik, dan sebagainya.
c)      Open house, untuk menjaring lebih banyak tenaga potensial secara umum, perusahaan dapat melakukan open house di sejumlah kalangan yang diprediksikan dapat menarik calon tenaga kerja potensial, seperti di perguruan tinggi, atau acara-acara tertentu.
d)     Menyewa konsultan perekrutan. Terkadang untuk mencari dan merekrut tenaga kerja profesional dibutuhkan konsultan yang mampu mencari tenaga tersebut, dengan demikian ada jaminan melalui konsultan perekrutan perusahaan tidak perlu membuang waktu untuk mencari tenaga kerja yang sesuai.

c)      Fungsi Proses Rekrutmen
1.      Menyediakan sekumpulan calon tenaga kerja atau karyawan yang memenuhi syarat.
2.      Agar konsisten dengan strategi, wawasan, dan nilai perusahaan.
3.      Untuk membantu mengurangi kemungkinan keluarnya karyawan yang belum lama bekerja.
4.      Untuk mengkoordinasikan upaya perekrutan dengan program seleksi dan pelatihan.
5.      Untuk memenuhi tanggungjawab perusahaan dalam upaya menciptakan kesempatan kerja.
Seleksi adalah suatu proses memilih atau mendapatkan tenaga kerja yang memenuhi syarat yang telah ditentukan organisasi. Proses seleksi diawali dari seleksi administrasi seterusnya dilanjutkan dengan uji materi, uji kesehatan, uji psikologi, dan terakhir dengan wawancara. Tujuan seleksi adalah untuk mendapatkan tenaga kerja yang paling tepat untuk menduduki suatu jabatan tertentu. Setelah proses seleksi selesai, maka tenaga kerja siap untuk ditempatkan.
Penempatan (placement) berkaitan dengan pencocokan sesorang dengan jabatan berdasarkan pada kebutuhan. Selanjutnya dilakukan orientasi, di mana uraian tugas digunakan untuk menyampaikan informasi tentang tugas-tugas dan kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan dan standar pelaksanaan kerja yang layak oleh karyawan.
Program kompensasi perlu mendapat perhatian dalam rangka mencapai tujuan. Kompensasi adalah penghargaan atau imbalan yang diterima oleh para tenaga kerja atau karyawan atau kontribusinya dalam mewujudkan tujuan perusahaan. Kompensasi dapat berupa kompensasi financial dan kompensasi non financial. Kompetensi financial terdiri dari upah, gaji, komisi, bonus, dan asuransi. Kompensasi non financial berupa rasa aman, pengembanga diri, fleksibilitas karier, peluang kenaikan penghasilan, symbol status, pujian dan pengakuan, kenyamanan tugas, dan persahabatan. Program kompensasi yang baik bertujuan antara lain:
a.         Memperoleh tenaga kerja yang potensial dan profesional
Program kompensasi yang baik dapat memberikan gambaran yang pasti tentang pembayaran yang cukup menarik para pekerja, sehingga perusahaan akan mendapatkan orang yang tepat pada waktu yang tepat dan untuk pekerjaan/ jabatan yang tepat.
b.         Mempertahankan karyawan yang baik
Program kompensasi yang baik dapat membuat para karyawan betah dan merasa diperlakukan adil terhadap apa yang mereka berikan kepada perusahaan serta kompetitif secara eksternal sehingga mereka tidak akan pindah ke perusahaan lain.
c.         Meningkatkan produktivitas
Imbalan yang diberikan baik bersifat finansial maupun non finansial dapat memotivasi dan memberikan kepuasan karyawan sehingga dapat meningkatkan produktivitas.
d.         Memudahkan sasaran strategis
Kompensasi juga dapat memajukan sasaran organisasi seperti pertumbuhan yang cepat dan inovatif. Sasaran ini dapat dicapai karena perusahaan bisa menciptakan budaya perusahaan (corporate culture) yang menguntungkan dan kompetitif melalui perolehan tenaga kerja terbaik.










BUKU-BUKU RUJUKAN
Sondang, P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Purwana, Dedi dan Hidayat, Nurdin. 2016. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Rajagrafindo Persada

No comments:

Post a Comment